Description
Revolusi Industri 5.0 merupakan perkembangan terbaru dari dinamika revolusi industri global yang menekankan pada kolaborasi antara teknologi cerdas dengan peran manusia yang humanis. Setelah era Revolusi Industri 4.0 yang menekankan otomatisasi dan digitalisasi, Revolusi Industri 5.0 membawa arah baru dengan mengutamakan keseimbangan antara kemajuan teknologi dan kesejahteraan manusia. Dalam konteks pendidikan, hal ini berarti adanya tuntutan untuk mengintegrasikan teknologi dengan pendekatan pembelajaran yang lebih personal, inklusif, dan berorientasi pada pembentukan karakter.
Pendidikan Agama Islam sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk kepribadian dan moral peserta didik. Di era revolusi industri 5.0, Pendidikan Agama Islam tidak hanya dituntut untuk menyampaikan materi keagamaan secara konvensional, tetapi juga harus mampu memanfaatkan teknologi digital sebagai sarana penunjang pembelajaran. Penggunaan teknologi diharapkan dapat memperluas akses informasi, mempermudah interaksi guru dan peserta didik, serta mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien. Namun demikian, transformasi Pendidikan Agama Islam di era ini bukan tanpa tantangan. Beberapa permasalahan seperti kesenjangan digital, rendahnya literasi teknologi di kalangan pendidik, serta risiko penyalahgunaan teknologi oleh peserta didik menjadi tantangan serius yang harus diatasi. Selain itu, di tengah derasnya arus informasi global, Pendidikan Agama Islam juga dihadapkan pada tantangan degradasi moral yang memerlukan pendekatan pembelajaran yang adaptif, inovatif, dan tetap berlandaskan pada nilai-nilai Islam.






